14 February 2006

pesona langit

***
14.02.2006 01.33
assalamualaikum...
hi Na lagi ngapa? pasti dah tewas ya? t4ku lagi mati lampu, tapi aq dan adikku lagi di luar rumah gelar tikar... liat bulan purnama... subhanallah... indah tenan...
***
sms dari temenku. pagi buta. buta banget! tapi dia salah. aq belum tewas. masih berjuang menghafal kata2 dengan memejamkan mata. ehmm... purnama di bulan muharam. waktu pulang kantor sempet ngeliat sebentar. nampak malu2 di belakang gedung surveyor indonesia. subhanallah yang menciptakannya dengan begitu indah. tapi di jakarta lagi mendung. yang akhirnya membuatku urung untuk berdiri di depan jendela kamar kost-ku untuk menatap purnama. karena aq memang tidak bisa melihatnya sempurna. tertutup awan2 kelabu. dan rasa lelah semakin membulatkan tekadku untuk merebahkan diri. menjemput mimpi indah.
***
selepas membaca sms. ingin kuliat purnama. tapi, detik itu juga, suara gerimis terdengar. membuatku kembali memeluk erat bantal (bukan guling) dan shiro yang setia menemaniku sejak SMA. suara gerimis itu lama kelamaan berganti menjadi hujan yang cukup deras. dan aq semakin memejamkan mata, mencoba menjemput mimpiku kembali, tapi usahaku sia-sia. hanya ada pesona langit yang membayang di fikiranku.
***
langit memang punya banyak pesona. mungkin juga karena aq sudah dikenalkan dengan pesonanya sejak kecil. dulu, malam2 ketika aq sudah terlelap, mas-ku kadang membangunkan aq cuma untuk menunjukkan rasi bintang. yang paling kuingat, waktu itu rasi bintang scorpio. dan aq cuma bisa terbengong-bengong menatap kumpulan bintang2 sambil berucap; wow... keren... (ngikutin jargon salah satu tv waktu itu:p). tidak hanya mas. bapak juga sering ngasih tau nama2 bintang, meski dalam versi bahasa jawa, sekaligus ramalannya (menurut primbon kejawen tentu saja) kalo rasi bintang itu muncul. yaahh... tradisi jawa itu sudah melekat kuat, sulit untuk dihapus. tapi karena waktu itu aq masih kecil aq cuma ber-oo... panjang menanggapi obrolan bapakku.
***
hingga akhirnya, aq begitu menyukai langit dengan segala pesonanya. meskipun itu hanya kumpulan awan2 kelabu yang kepayahan membawa air hujan. di pagi hari, kalo bangunnya ngga kesiangan, pasti kakiku akan melangkah ke seberang jalan depan rumah, yang merupakan hamparan sawah2. hingga aq bisa menikmati warna jingga di langit timur. melihat matahari yang bulat berwarna merah jingga yang sering kusebut telur dadar. mengisi paru2 ku dengan udara pagi yang bersih dan segar. hingga kadang duduk terpekur, di pematang sawah, memandang langit, mengikuti gerakan terbang burung, dan mendengar nyanyian mereka. subhanallah... pagi yang indah. yang sekarang tidak lagi bisa ku dapatkan di sini (jadi, bagaimana aq bisa mulai mencintai jakarta?)
***
bahkan siang dengan terik mataharinya pun tidak menghalangiku mengagumi pesona langit. ketika berkesempatan main di sawah, berteduh di gubug beratap rumbia, bercengkrama bersama teman2 sepermainan, bercerita tentang awan2 putih yang sering berubah bentuk. apalagi dengan senjanya yang begitu memukau, yang membuatku jatuh cinta. juga pelangi yang baru kusaksikan satu kali di jakarta (pertanyaan yang sama, kapan aq bisa mulai mencintaimu jakarta?)
***
menatap langit seperti memberi kekuatan tersendiri bagiku. ketika aq melawan rindu yang teramat sangat, langit lah yang akan menyampaikan rinduku. karena aq berpikir sederhana aja. langit, termasuk di dalamnya bintang dan rembulan, amat sangat luas. di mana saja orang akan melihat hal yang sama. jadi ketika aq menatap langit, dan orang2 yang kurindu itu juga sedang menatap langit, maka rinduku akan tersampaikan. ato ketika dadaku terasa sesak dengan himpitan2 beban, maka menatap langit akan melapangkan dadaku, membuatku melihat segalanya dari sisi yang berbeda.
***
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(Al Baqarah : 164)

1 comment:

Anonymous said...

Oooooo.....
Kamu suka langit ya???
Pantas aja...
Isi blogmu ga jauh - jauh dari itu :-)
kalo aku suka laut, suka ombak.... Hehehe :-)