07 May 2006

perempuan desa

***
hari ini kembali ku tatap sosoknya dalam angan;
mata yang sudah tidak begitu jernih,
kulit yang di sana sini mulai berkerut,
helai uban yang semakin hari kian bertambah,
bukti perjalanan hidup setengah abad lebih
***
perempuan desa,
yang telapak kakinya sering pecah-pecah
karena berjalan tanpa alas kaki
menerobos belukar kehidupan
***
dengan wajah yang biasa-biasa saja
dididiknya anak-anaknya mempercantik hati
dengan kata-kata bijak
tuk hadapi musibah
***
di matanya yang coklat kehitaman
keras hati bersemayam
tapi dibalik itu...
tersimpan kelembutan dan kasih sayang yang tak berujung.
keras hati hanyalah benteng ketegaran yang ia bangun untuk melindungi cintanya
untuk tetap bertahan dalam pahitnya hidup
***
perempuan desa,
yang mengajariku tentang hidup,
tentang memberi di saat kekurangan,
tentang air mata yang jadi penawar segala.
***
perempuan desa,
yang membuatku terluka ketika hatinya berduka,
yang membuatku menangis ketika menatap matanya yang berkaca,
yang selalu kuingat pertama kali ketika ragaku memberontak terhadap lelah,
yang selalu ingin kulihat senyum bahagianya.
***
perempuan desa,
yang tak henti mendoakanku
meski kadang harus menahan perih atas sikapku
***
perempuan desa,
yang kupanggil ibu...
aku mencintainya karena Dia...
***
6 april 2006
ibu, biarlah kumpulan kata ini menggantikan lidahku yang terlalu kelu untuk mengucap cinta

1 comment:

Thya_Salsabila said...

Selalu banyak kata dan cinta untuk seorang wanita yang begitu mulia dalam hidup kita :-)