05 April 2006

giok di tengah salju

***
sore ini, selesai sholat ashar, aku langsung menelepon ibu. bukan apa-apa. cuma untuk ngasih tau kalo Giok di Tengah Salju di puter lagi di SCTV. dan suara ibu di seberang terdengar kaget plus senang. ngga nyangka GDTS di ulang lagi. langsung nanya tayang tiap hari apa dan jam berapa. sayangnya, aku ngga bisa ngasih info lengkap, cuma bisa minta ibu cepat-cepat ganti channel soalnya aku juga liatnya pas kebetulan lewat programming yang banyak tv itu.
***
pertama kali liat GDTS waktu masih SMP. waktu itu diputer di RCTI tiap jam dua siang (kalo aku ngga salah inget). jadi pulang sekolah pasti buru-buru pulang biar bisa nonton. sekolah selesai jam satu dan aku masih harus naik sepeda sekitar 30-45 menit untuk nyampe rumah.tiap episode pasti menguras airmata. jadilah kita bertiga (aku, ibu dan tetangga sebelah) nangis bareng-bareng. hehe...
***
penasaran ya GDTS itu film apa? serial mandarin. sejenis drama gitu. tokoh utamanya shou ie tien (pokoknya lafal namanya mirip-mirip gitu lah), anak cewek umur 10 tahunan. anaknya cakep banget. ceritanya, sejak kecil shou ie tien ini ditinggal ibu dan ayahnya, jadi dia tinggal bersama neneknya. hidup mereka serba kekurangan. hingga akhirnya mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya (agak-agak keturunan bangsawan seingatku). ternyata gadis kecil ini mendapat perlakuan kasar (dari mulai dibentak sampe disiksa secara fisik) dari tuan muda yang namanya lou che kang. dan gadis kecil ini tabah banget. konflik sebenarnya adalah kenyataan bahwa ibu dari shou ie tien ini adalah nyonya muda keluarga tersebut yang berarti adalah istri dari lou che kang. endingnya...?? liat sendiri aja kali ya:p
***
filmnya sendiri mungkin bukan sesuatu yang berarti. hanya saja, ada bahagia tersendiri ketika aku mendengar suara ibu yang senang mendapat kabar soal GDTS. kadang memang ada hal-hal kecil yang mungkin tidak berarti tapi bisa menumbuhkan kedekatan hati.
***
awan-awan, melayang jauh
pohon-pohon wilow, melambai
awan merah, di tengah lembah
bagai burung menuju sarangnya
***
ibu dan ayah, berada dalam mimpiku
mengapa tak terlihat nyata
..............................
..............................
***
menempuh perjalanan jauh...

No comments: