12 January 2006

two years ago... (part 3)

*****
mungkin masih akan ada lagi beberapa lanjutan dari "two years ago"
yaahh... karena... hati ini begitu rapuh...
*****
kemarin, aq menulis email untuk milis BPPI, sekedar mengenang, dengan berbagai rasa yang tak bisa kuungkap dengan kata...
****
Pesan ini ada di archive HP saya, saya tulis 2 tahun yang lalu, di dalam bis dalam perjalanan dari sebuah pantai ke sebuah rumah sakit di daerah Jogyakarta….
Allahu Akbar,
Engkaulah pemilik semua jiwa ini, dan Engkau pun berhak mengambilnya, kapan pun ... Engkau berkehendak...
ya Rabb, kami ikhlaskan,
meski dengan airmata, seorang sahabat yang kami cintai,
karena kami yakin Engkau lebih mencintainya...
banyak kenangan yang akan selalu kami ingat...
waktu yang teramat singkat untuk sebuah kebersamaan...
semoga kelak qta dipertemukan kembali dalam jannahNya..
11 januari '04, sahabat kami, akh Tedi Sumantiyo
Rabbi… akankah kami juga berhak menyandang gelar syuhada itu???
****
dan hari ini, ketika aq membuka inbox, dua reply ada di sana, dari orang yang sama, Adi Firman Ramadhan (salah seorang sahabat almarhum, karena mereka sama2 angkatan '02)
****
syukron jazakumulloh khoiron katsiron...
sebuah pesan singkat yang membangkitkan ghiroh dakwah
disaat jatuh...jatuh... dan berguguran dalam dakwah ini
semoga semua syuhada dakwah di ekonomi senantiasa tersenyum disana,,,
untuk Allah, Rasululloh dan semuanya yang telah berkorban untuk dakwah di ekonomi...
You're my beloved brother Tedi, I'll be here for dakwah and for my promise to you...
*****
ya... 2 tahun lalu ketika tangan ini mengusung keranda sahabat sendiri...
sedih, duka memang... tapi ketika Ilahi menginginkan hambanya untuk bersamanya apa yang bisa kita lakukan...
semangat, semangat, dan semangat yang dimilikinya yang akan terus berada dalam hati dan jiwa ini dan akan terus membangkitkan semangat dakwah ini.
my brother tedi, i'll always do my promise to you...
may Allah give you best place in there
****
kemarin, ketika aq mengirim email, bahkan memperbincangkan peristiwa itu dengan seorang teman, aq tegar. sedih... iya. tapi tidak dengan airmata. tapi hari ini... ungkapan tulus dari seorang sahabat yang sangat kehilangan meruntuhkan benteng pertahananku. memaksaku mengeluarkan butir2 bening itu. hingga aq harus terus menunduk, menyembunyikan bening2 kaca itu dari tatapan teman2 kantor.
***
sama seperti suatu sore di 11 januari 2004, ketika bis dengan penumpang2 berwajah duka itu kembali ke boulevard. di sana sudah menunggu beberapa sahabat menyambut kami. ketika kakiku menginjak paving boulevard, seorang ukhti memelukku, berbisik, sabar ukh... jangan menangis, ada ade'2....
kulepaskan pelukannya. aq mengangguk, dan tersenyum... paksa. hanya saja... ketika ade'2 yang seharusnya kujaga itu telah berlalu, dan kembali 3 orang ukhti memelukku. pertahananku runtuh. seperti anak kecil yang kehilangan ibunya. ahh... sudahlah. mungkin airmata ini bisa membantuku, mengikhlaskan segalanya. hingga tak terhitung hari2 yang masih kulalui dengan airmata ketika mengenang peristiwa itu.
tidak juga hari ini, ketika aq mengetik dan pandanganku buram, tertutup kaca2 bening...
****
2 tahun yang lalu. 12 januari 2004. ketika aq ikut mengantarkan salah seorang saudaraku untuk menemuiMu, ya... Rabb. kulihat keikhlasan di mata ibundanya, kakak laki2nya, adik perempuannya, dan keluarganya. yaah... meski tetap dengan airmata. biarlah airmata itu memperingan segalanya... menguatkan ketegaran yang tersisa...
****
aq tidak mengenalnya. hanya kenal nama dan muka. bahkan... kemungkinan besar almarhum tidak mengenalku. tapi aq bisa merasakan. sebuah kehilangan yang teramat sangat...
untuk saudara2ku, yang mengenal dekat almarhum, aq memahami rasa itu...
dan, tidakkah kalian ingin berkumpul kembali dengan sahabat kalian itu, di jannah-Nya yang suci?
tidakkah kalian ingin seperti dia? mendapat gelar syuhada?
berjuanglah saudara2ku...
tetaplah berjuang... meski apapun yang jadi penghalang
ingatlah... ada yang menunggu kalian di sana...

No comments: